Hari Kartini = Emansipasi Wanita = Asuransi Jiwa ?

tulisan ini saya tujukan untuk perempuan hebat di seluruh Indonesia

 

Tanggal 21 April kemarin, bertepatan dengan perayaan hari Kartini, hampir semua kawan saya merayakannya.  Ada yang sekedar tulis status “Selamat Hari kartini” di berbagai sosial media, sampai yang pasang DP aneh-aneh di BBnya.  Dari semua itu, ada satu DP di BB kawan yang menarik perhatian saya, yaitu:

 D~faulina 1

Hahaha… Menarik, bukan?

Saya cuman komentar singkat kepadanya:  “WOW… DPnya ngeri!”

Dijawabnya:  “Hehe.. Menyambut Hari Kartini”  😛

*     *     *

Hihihi…  karena saya agen asuransi :D, tentu saja saya berpikir bahwa gambar tersebut lebih berhubungan dengan asuransi ya…

Bisa jadi maksud kawan saya, itu hanya sekedar “Menyambut Hari Kartini”, yang katanya adalah pencetus emansipasi wanita.  Kartini membuka cakrawala berpikir kaum hawa untuk bisa setara dengan para pria.  Hal ini positif sekali, karena sudah terbukti dengan banyaknya posisi penting dalam dunia kerja dan dunia bisnis yang diduduki oleh wanita.  Kereeeeennn!!

Disisi lain, bisa jadi maksud kawan saya, itu adalah hal yang romantis.  Karena ada istilah “tercipta dari tulang rusuk” tuh… Hehehe… Jadi ingat lagu jaman dulu kan?

Di lain sisi, dan ini yang menarik bagi saya, itu adalah hal yang harus dipersiapkan.  Kebetulan, kawan saya ini berkarir sebagai ibu rumah tangga MURNI.  Sementara suaminya adalah seorang Direktur sukses di sebuah perusahaan Farmasi asing.

Kenapa saya katakan bahwa hal ini harus dipersiapkan?  Perhatikan kalimat “Jangan suruh Ia menjadi tulang punggung”.  Rasanya, semua pasti setuju bahwa tidak pernah ada yang menyuruh seorang wanita untuk menjadi tulang punggung keluarga.  Kalaupun demikian adanya, pastilah itu terjadi karena KEADAAN lah yang memaksa seorang wanita untuk menjadi tulang punggung.

Keadaan yang bagaimana?

Banyak kemungkinan keadaan yang bisa dialami si wanita tersebut, umumnya tentu karena kondisi suami yang tidak memungkinkan untuk memberikan nafkah, diantaranya:

1.  Suami meninggal dunia, anak masih kecil usia sekolah.  Kondisi si wanita mungkin bisa berbeda bila: suami meninggal, anak sudah mapan dan sukses semua.  Ya toh?

2.  Suami menderita sakit kritis.  Oww… untuk hal ini, kondisi keuangan bisa dobel-dobel pengeluarannya.  Perlu biaya pengobatan yang jumlahnya pasti besar (bisa mencapai ratusan juta), perlu biaya hidup juga untuk semua anggota keluarga, dan biaya-biaya lainnya.

3.  Suami menderita cacat total tetap.  Hal ini juga membutuhkan dana yang tidak sedikit.  Bagaimana pun, suami tetap harus dirawat agar tetap bisa menikmati hidup dalam keterbatasannya yang mengakibatkan tidak berpenghasilan lagi.

Mau jual investasi tanah/rumah/Logam Mulia/ReksaDana?

Apakah Anda yakin sudah diversifikasi investasi selengkap itu (seperti arahan Perencana Keuangan Ternama)?

Kalau semua investasi yang Anda miliki, yang sudah Anda kumpulkan sejak masih muda, aktif, agresif, dengan susah payah, cucuran keringat dan air mata, sampai kepala dijadikan kaki, kaki dijadikan kepala tersebut, ternyata hanya untuk Anda JUAL untuk membiayai sakit kritis dan biaya hidup keluarga?????

hmmm… semua hasil kerja keras Anda jadi terasa sia-sia ya?  Maksud hati, semua jerih payah tersebut tentu selain untuk anak-anak, juga untuk Anda nikmati bersama pasangan Anda tercinta untuk hidup nyaman di masa pensiun, bukan?

Lalu, bagaimana agar “seorang wanita yang tercipta dari tulang rusuk ini tidak harus terpaksa menjadi tulang punggung”?

Jawabannya tentu saja:  berikan proteksi terbaik untuk suami Anda!

Parameter terbaik itu seperti apa?

Well, tentunya proteksi tersebut HARUS:

1.  Melindungi suami Anda (yang merupakan pencari nafkah) dari segala “jurusan” yaitu:

  • proteksi jiwa jika beliau meninggal dunia,
  • proteksi terhadap sakit kritis,
  • proteksi akibat kecelakaan,
  • proteksi bila terjadi cacat.

2.  Uang Pertanggungan nya BESAR.  Untuk apa?  Ya untuk bisa mengganti sumber biaya yang hilang kalau terjadi hal-hal tersebut pada beliau, dong.  Masa tega sih, sudah sakit kritis masih diminta untuk bekerja?

3.  Premi nya MURAH.  Naaaahhh…. yang seperti ini pasti diminati para ibu.  Ya kaaaann???  Premi murah, tapi bukan murahan.  Anda akan mendapatkan manfaat maksimal dengan premi minimal, hanya disini:  Asuransi Jiwa Unitlink Syariah “Allisya Protection Plus” !

 

Yuuk, perhatikan ilustrasi berikut:

Kartini

Saya bantu membacanya ya.

Bpk Gagah usia 35 tahun, setiap bulan menabung 1,5 juta rupiah.  Apabila dalam proses menabung tersebut, beliau mengalami resiko:

  • terkena 1 dari 100 sakit kritis >> cair  1 M
  • kecelakaan >> cair 1 M
  • cacat tetap total >> cair 1 M
  • meninggal dunia >> cair 1 M

Plus, ada dana tunai yang terbentuk dan manfaat bebas premi jika cacat/sakit.

Jangan lupa bahwa dana yang cair tersebut adalah TUNAI ya, bukan cicil… 🙂

 

 

Anda tidak mau kan tiba-tiba harus jadi tulang punggung keluarga, mulai dari nol lagi, justru pada saat angka usia Anda sudah banyak, saat kondisi tubuh sudah merapuh, saat kesehatan sudah tidak fit lagi???

Duhai Anda para wanita, baik yang sudah ibu-ibu ataupun belum, yuk lindungi suami Anda tercinta dengan Asuransi Jiwa Allianz Syariah “Allisya Protection Plus”!

 

Jangan ragu kontak saya untuk membantu Anda ya…

 

Bagi Anda yang tinggal di wilayah Jakarta Timur, utamanya sekitar Dewi Sartika, Otista, Cawang, UKI, Cililitan, Condet, Halim, Ceger, Cipayung, Ciracas, Cilangkap, Cibubur, Cimanggis, Cibinong, Bogor, Depok, Pondok Gede, Lubang Buaya, Jatimakmur, Jatibening, Pasar Rebo, Kampung Rambutan, Setu, Taman Mini, Bambu Apus, yang membutuhkan informasi ataupun bermaksud memiliki perlindungan Asuransi Jiwa Allianz Syariah  “Allisya Protection Plus”, silahkan hubungi saya:

              Estri Heni     
SMS / What’s App :    0817 028 4743
pin BB                      :    2A0897CB
e-mail                      :    ProteksiKita@gmail.com

Bagi Anda yang berada di luar wilayah tersebut dan ingin didampingi oleh saya sebagai agen asuransi Anda, saya bisa dihubungi di kontak tersebut.

 

1 thoughts on “Hari Kartini = Emansipasi Wanita = Asuransi Jiwa ?

  1. Ping balik: KARTINI & ASURANSI | Asuransi Syariah Nomor Satu

Tinggalkan komentar